Month: Juli 2013
MENINGKATKAN MINAT BACA AL QURAN DI BULAN SUCI RAMADHAN
Rampk Nulang;
Dalam rangka memperingati malam Nuzulul Quran 17 Ramadhan 1434 H serta meningkatkan minat baca Alquran dikalangan anak-anak dan remaja, Panitia Hari Besar Agama Islam (PHBI) Desa Semamung mengadakan lomba azan, tartil quran, tadarus beregu, doa ayat pendek, sarakal dan khutbah.
Kegiatan yang berlangsung selama empat malam ini diikuti sekitar 150 anak-anak, remaja dan dewasa. Mata lomba dibagi dalam beberapa kategori dan tingkat usia. Peserta lomba azan dari usia PAUD sampai kelas 3 SD, doa ayat pendek kelas 1-3 SD, tartil quran kelas 4-5 SD, tadarus beregu dari kelas 4 SD sampai SMP. Sedangkan untuk mata lomba sarakal dan khutbah dikhususkan untuk kalangan remaja dan dewasa.
Menurut ketua panitia Syafruddin S, kegiatan ini diadakan selain untuk meningkatkan minat baca terhadap Alquran juga bertujuan untuk mengisi kegiatan ramadhan agar berjalan khusyu dan lebih bermakna. (wan)
BERKAH DI BAZAR RAMADHAN
Rampak Nulang;
Bulan ramadhan bulan yang penuh rahmat, ampunan, bulan dari seribu bulan. Seperti tahun sebelumya bulan yang penuh barokah ini juga dimanfaatkan oleh para ibu-ibu penjual kuliner untuk berbuka puasa. Bak jamur dimusim hujan, mereka berjualan dipinggiran jalan atau di tempat-tempat khusus yang biasa kita kenal dengan bazar ramadhan.
Aneka kuliner yang dijual sangat variatif, dari minuman olahan, varian lauk pauk, masakan khas daerah sampai aneka jajanan tradisional. Sebut saja misalnya Sepat, singang, Gecok, Ikan Sira Padang, Sira Sang dll. Bahkan ada beberapa jajanan tradisional dan masakan khas Samawa yang biasanya kita temui hanya di bulan suci ramadhan seperti Talam Sira’, Bulu Brai, Gali Anok, Batu Kumung,susu kaya. Menariknya, kehadiran mereka sangat diminati dan selalu laris manis diserbu pembeli.
Saat Rampak Nulang menelusuri beberapa bazar ramadhan di beberapa tempat bermaksud membeli beberapa makanan tersebut untuk menu buka puasa, ternyata sudah tak tersisa samasekali.
“Dari semua kuliner yang kami jual, jajanan tradisional yang paling cepat habis terbeli” demikian ungkap bu Ida yang setiap hari jualan di belakang kompleks pertokoan Sumbawa. Begitu juga yang dialami oleh Fitria yang selalu memajang dagangannya di ruas jalan Kartini, “saya kadang sampai kwalahan melayani pesanan masakan khas Samawa dan jajanan tradisional Samawa,betul-betul rezeki ramadhan”. Saat ditanya berapa keuntungan yang diperoleh, mereka selalu menjawab, pokoknya lumayanlah.
Bulan suci ramadhan selalu memberi berkah bagi setiap insan muslimin, semoga ramadhan tahun ini membawa berkah dan memberi sejuta rahmat serta ampunan bagi insan yang beriman.
Amin yaarabbal allamin… (ria)
Menciptakan PILKADES DAMAI
Rampak Nulang;
Sejumlah desa di kecamatan Moyo Hulu akan serempak menggelar pemilihan kepala desa (pilkades) tanggal 28 Agustus 2013 nanti. Dari 12 desa sebanyak 8 desa yang akan melaksanakan pilkades meliputi Desa Semamung, Sebasang, Batu Tering, Leseng, Maman, Sempe, Pernek dan Batu Bulan. Saat ini beberapa desa sudah menetapkan calonnya, sebagian masih dalam tahap penyeleksian.
Tentunya persiapan dari masing-masing calon sudah mulai dilakukan dalam upaya menarik simpati warganya. Namun yang paling penting bagaimana pelaksanaannya berjalan lancar, aman dan kondusif. Kesadaran inilah yang harus dibangun oleh para calon untuk menciptakan pilkades yang sukses dan damai.
Hal inilah yang ingin ditunjukkan oleh para calon kades Desa Leseng Kecamatan Moyo Hulu. Diinisiasi oleh Camat, Kapolsek dan Danramil Moyo Hulu, keenam calon kades menggelar buka puasa bersama sekaligus menyatakan komitmen untuk menciptakan pilkades damai. Kebersamaan semakin tampak saat mereka melakukan foto bersama yang akan dijadikan baliho raksasa yang akan dipampang di desa mereka.
Apa yang dilakukan oleh para calon kades di Leseng patut untuk ditiru karena hal ini akan memberi kesan baik sekaligus ajakan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kedamaian baik sebelum maupun setelah pilkades. (RIA)
NGABUBURIT DI BENDUNGAN BATU BULAN
Seperti tahun-tahun sebelumnya takkala ramadhan tiba, kawasan Bendungan Batu Bulan selalu ramai dikunjungi oleh kaula muda sembari menunggu waktu berbuka puasa tiba. Pengunjung tak hanya warga sekitar tetapi ada juga yang menyempatkan diri datang dari kota Sumbawa Besar. Selain karena lokasinya yang mudah diakses, para pengunjung juga dapat membeli ikan untuk menu berbuka puasa yang dijual oleh beberapa petani nelayan disekitar area bendungan sebagian lagi bahkan ada yang menghabiskan waktunya sembari memancing.
Sejumlah kelompok remaja tampak duduk di sisi pembatas bentangan bendungan larut dalam obrolan sambil menikmati panorama keindahan alam yang disuguhkan oleh Batu Bulan. “setiap ramadhan kami selalu menyempatkan diri datang kesini karena pemandangannya bagus dan cuacanya cukup sejuk” ungkap Rian salah seorang pengunjung dari Sumbawa Besar. Lain lagi yang diungkapkan oleh Satriawan “ selain suasananya asik, kita juga bias membeli ikan dari nelayan disini mas, ya buat oleh-oleh dirumah”.
Tak salah apa yang diungkapkan oleh mereka, saat ini volume genangan air Bendungan Batu Bulan cukup tinggi ditambah dengan sajian panorama lanskap pertanian sekitar kawasan yang sayang untuk dilewatkan. (wan)
TELAH TERBIT ! BUKU “BM SANG PIJAR”
Rampak Nulang
Buku ini memuat tentang kebijakan dan kisah-kisah ringan perjalanan 5 tahun Ir. H. Badrul Munir, MM, Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat, periode 2008-2013, merupakan kesaksian dari integritas dan kecerdasan seseorang yang sangat mencintai daerahnya.
Tokoh kelahiran Sumbawa yang akrab disapa BM ini, menuangkan fikiran-fikirannya yang elegan. Lewat buku ini beliau mengekspektasikan keharmonisan kecerdasan intelektual dengan spiritual. Narasi diri seseorang yang berkisah tentang kecintaan, keprihatinan, kegelisahan dan impian-impian idealnya kepada sebuah negeri yang di sebut Pak BM “Miniatur Indonesia”, itulah Lombok-Sumbawa yang dinahkodai oleh Pak BM bersama M. Zainul Majdi, Gubernur Nusa Tenggara Barat.
Buku ini menyajikan sesuatu yang mungkin luput dari publik. Rekaman jejak gagasan dan terobosan strategisnya disuguhkan dengan ringan, apik, tertib dan mudah dicerna.
Lalu kenapa Sang tokoh sentral dalam buku ini disebut SANG PIJAR? Oleh sang editor Bening Damhuji, beliau dianggap telah berani menerobos jalan-jalan yang tak terambah kaki, menerangi gulita, berfikir melampaui batas-batas normatif, konkret dan tidak mengada-ada, mencerahkan dan realistis, landasan berfikirnya kuat dan memiliki kepribadian yang kokoh.
Ingin cerdas dan tercerahkan? Bacalah buku ini (RP)
Tenun Ikat KRE ALANG
UPAYA PENINGKATAN EKONOMI KREATIF
Rampak Nulang;
Seperti daerah lainnya, Sumbawa juga memiliki produk kerajinan tenun ikat (sumbawa:Kre Sesek) dengan kualitas sangat baik yang biasa dikenal dengan Kre (kain) Alang. Beragam corak menghiasi motif Kre Alang seperti tumbuh-tumbuhan maupun binatang dalam berbagai bentuk dan warna.
Namun seiring perjalanan waktu, eksistensi Kre Alang masih belum begitu berkembang dan benar-benar memasyarakat dalam arti masyarakat masih kesulitan untuk mendapatkan Kre Alang. Selain harganya yang mahal juga karena proses pembuatannya yang memakan waktu relatif cukup lama. Untuk sehelai Kre Alang harganya berkisar Rp. 1,5 juta, itupun biasanya dipesan terlebih dahulu sekitar 1 bulan.
Kebanyakan ibu-ibu mengeluh saat mereka harus mencari cinderamata berupa Kre Alang dengan alasan seperti diatas. “Seharusnya Kre Alang juga dibuat dengan standar KW 1 atau KW 2 dengan teknologi mesin, biar lebih terjangkau oleh masyarakat” ungkap seorang ibu dalam sebuah acara.
Dengan kondisi seperti ini, seharusnya Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa melalui dinas terkait perlu mengambil kebijakan kearah pengembangan dan pelestarian kerajinan tenun ikat tradisional dan industri kain dengan motif lokal. Selain bertujuan meningkatkan nilai produktifitas juga memacu pengembangan ekonomi kreatif bagi masyarakat. (ria)
TAMAN BACAAN PELANGI
UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA
rampak: “Membaca adalah jendela dunia, dengan membaca kita akan bisa mendatangi belahan dunia manapun”. kata-kata bijak tersebut semakin hari semakin tak bermakna. Bagaimana tidak, diera informasi seperti saat ini minat baca masyarakat terutama anak-anak semakin hari justru menurun.
Dalam rangka menumbuhkembangkan minat baca dikalangan usia dini dan anak-anak sekolah, Taman Bacaan Pelangi Desa Semamung hadir memberi solusi. Keberadaan taman bacaan ini paling tidak telah melakukan langkah kecil untuk turut serta mensukseskan gerakan “gemar membaca”.
Hampir setiap sore sejumlah anak-anak sekolah mengisi waktu luangnya dengan mengunjungi dan membaca di Taman Bacaan Pelangi. Walaupun tempatnya belum memenuhi syarat namun tak mengendurkan semangat mereka untuk tetap menyalurkan minat membaca.
Beberapa waktu lalu, sejumlah buku bacaan telah disumbangkan kepada pengelola Taman Bacaan Pelangi Desa Semamung Moyo Hulu oleh Perwakilan Dewan Forum Anak NTB. Diharapkan nantinya keberadaan buku tersebut menambah daftar kepustakaan sehingga menambah varian bacaan yang pada akhirnya meningkatkan jumlah peminat. Kedepan tempat bacaan ini akan dicarikan lokasi yang memenuhi syarat.
Semakin tinggi minat baca suatu masyarakat maka semakin kritis dan peka pula masyarakat tersebut terhadap hal-hal baru. (ria)